Penyakit yang disebabkan oleh cacing merupakan kejadian yang cukup sering menyerang ternak sapi. Penyakit yang cukup sering menyerang sapi muda (pedet) dan biasanya terjadi pada musim hujan atau dalam kondisi lingkungan yang basah atau lembab ini umumnya disebabkan oleh cara pemeliharaan yang kurang diperhatikan sehingga infeksi yang parah dapat menyebabkan tingkat kematian yang cukup tinggi. Pada peternakan rakyat dengan sistem pemeliharaan yang masih bersifat tradisional yakni dengan membiarkan ternaknya mencari pakan sendiri meskipun pada lingkungan yang disinyalir telah terkontaminasi dengan cacing akan lebih memudahkan ternak terinfestasi cacing ketimbang sapi yang dipelihara dengan sentuhan pemeliharaan modern.
Pengemasan Obat Cacing Serbuk ke Dalam Plastik |
Pemberian Obat Cacing pada Sapi |
Walaupun penyakit cacingan tidak langsung menyebabkan kematian, namun secara ekonomi dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu tidak heran kalau penyakit cacingan ini sering disebut sebagai penyakit ekonomi. Ternyata cukup banyak, mulai dari penurunan berat badan, terhambatnya pertumbuhan pada sapi muda, penurunan kualitas daging, kulit dan jeroan pada ternak potong, penurunan produksi susu pada ternak perah dan bahaya penularan pada manusia. Sebagian besar masyarakat di Pedes belum mengetahui pentingnya pemberian obat cacing kepada ternak. Dengan adanya program pemberian obat cacing, diharapkan pertumbuhan sapi menjadi lebih cepat dan gemuk.
Program pemberian obat cacing ini berlansung berkat kerjasama antara KKN PPM UGM Subunit Pedes dengan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Bantul dan Poskeswan Pajangan, Bantul. Mahasiswa KKN PPM Subunit Pedes menerima bantuan berupa 3.000 gram obat cacing LMS 200. Pengambilan desinfektan dilakukan pada tanggal 22 Juli 2013di Dinas Pertanian Kabupaten Bantul dengan bantuan staf dari Poskeswan Pajangan. Persiapan meliputi pengemasan obat cacing ke dalam plastic sheet, dibedakan menjadi 3 kategori: sapi dewasa (1), anak sapi/pedet (2), dan kambing/domba (3). Khusus untuk obat cacing cair, lansung diberikan kepada hewan ternak dengan menggunakan spuit. Penyebaran obat cacing dilakukan dengan cara mengunjungi rumah warga yang memiliki ternak. Program ini dirasa cukup berhasil, terlihat dari antusiasme warga dalam menyambut dan bertanya jawab dengan mahasiswa KKN PPM UGM.
Program ini terhambat oleh jumlah ternak yang banyak, peternak yang sedang tidak ada di rumah (sibuk bertani dan mencari makan untuk ternaknya) serta wilayah dusun yang sangat luas.
(YESICA NOVRIANI PURBA, S.K.H. - 12/341704/KH/7591)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar