Program ini merupakan program tema yang bersifat interdispliner. Program ini berinterdispliner dengan Sains Teknik. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah anorganik yang sulit terurai menjadi kerajinan tangan yang bernilai lebih dan dapat memanfaatkan waktu luang bagi ibu – ibu yang hanya berada di rumah saja. Sampah – sampah anorangik seperti tas plastik yang berwarna warni dapat diubah menjadi kerajinan tangan yang indah seperti bunga berserta tangkainya, bros, tas tangan, dsb. Pertama - tama pelatihan dimulai dengan memberikan video mengenai cara – cara mengolah sampah anorganik menjadi kerajinan tangan yang bagus, kemudian bahan – bahan yang telah dibawa oleh masing – masing warga disiapkan. Sampah tas plastik atau kresek tersebut di potong pada bagian sisi sisi kresek tersebut menjadi helaian panjang dan tangkai atau pegangan dari tas plastik tersebut digunting sehingga terlihat persegi panjang atau lembaran kresek yang cukup panjang, kemudian tas kresek tersebut diatasnya diberikan kertas pilus kemudian di gosok dengan setrika secara perlahan – lahan dengan suhu setrika yang tidak terlalu panas, cukup panas saja hingga
tas kresek tersebut menjadi keras dan kaku dan siap di gunting atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan atau keinginan. Tas kresek yang digunakan dapat ditumpuk – tumpuk untuk memberikan gradasi warna yang diinginkan, seperti untuk membuat warna abu – abu diperlukan tas kresek berwarna hitam serta tas kresek berwarna putih. Tas tersebut ditumpuk menjadi satu, digosok, jika sudah keras plastik tersebut siap dibentuk sesuai kebutuhan.
tas kresek tersebut menjadi keras dan kaku dan siap di gunting atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan atau keinginan. Tas kresek yang digunakan dapat ditumpuk – tumpuk untuk memberikan gradasi warna yang diinginkan, seperti untuk membuat warna abu – abu diperlukan tas kresek berwarna hitam serta tas kresek berwarna putih. Tas tersebut ditumpuk menjadi satu, digosok, jika sudah keras plastik tersebut siap dibentuk sesuai kebutuhan.
Bentuk dari kerajinan tangan yang dilakukan yaitu bentuk bunga dimana untuk tangkai dan kelopak telah disediakan oleh mahasiswa KKN PPM UGM, untuk daun dibentuk dari plastik tersebut serta bros, kalung dan bando, namun untuk bros, kalung dan bando hanya diberikan pelatihan dasar saja dikarenakan bahan yang diberikan tidak mencukupi da nada bahan – bahan yang juga kurang, kemudian bunga – bunga yang telah jadi di tancapkan pada tangkai kemudian diberi daun dengan menggunakan lem sehingga bunga dari kerajinan tangan berbahan dasar sampah organik khususnya tas kresek telah jadi dan siap untuk dijadikan koleksi maupun dijual oleh warga. Pelatihan kerajinan tangan ini mendatangkan warga yang sudah berpengalaman dalam pembuatan kerajinan ini sehingga para warga yang hadir pun sangat terbantu dengan ibu – ibu dari desa Metes yang sudah menguasai kerajinan ini. Trainer yang diundang terdapat 3 orang yaitu Ibu Erni, Ibu Jun dan Ibu Yences. Peserta yang ikut ibu – ibu dari RT 01 hingga RT 06 yang memiliki keinginan untuk mengetahui proses pembuatan kerajinan ini antara lain Ibu Eny Sukamsih, Ibu Asih, Ibu Tus, Ibu Sumiyah, Ibu Rini, Ibu Tari, Ibu Wiwit, Ibu Ajeng, Ibu Puput, Ibu Tri Maryani, Ibu Susi, Ibu Retno, Ibu Suratini, Ibu Kasiah, Ibu Marsini, Ibu Sri Utami, Ibu Marwanti dan Ibu Dewi. Kegiatan ini dilakukan pada 28 Juli 2013 pukul 13.00 kemudian berlanjut kepada arisan ibu – ibu setiap RT sehingga ibu – ibu yang pada tanggal 28 Juli 2013 tidak dapat hadir bisa mengetahui cara pembuatan kerajinan tersebut. Total peserta yang datang pada tanggal tersebut sebanyak 18 orang. Pelatihan ini berlangsung sukses dan warga sekitar pun masing – masing dapat membuat kerajian tangan tersebut dengan baik.
(ROBBY FERNANDO - 10/300326/TP/09801)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar