Sosialisasi atas pemilahan sampah antara sampah organik, anorganik dan B3 di RT 01,02, 03, 04, 05 dan 06 dikatakan sebagai tahap awal didalam mengelola sampah secara mandiri dimana kesadaran warga mulai dipupuk dari hal tersebut, dimana mereka mulai memilah sampah dari yang organik dan anorganik dan B3. Seperti yang diketahui kondisi lingkungan dan masayarakat yang ada masih tergolong sehingga 75 persen sampah yang ada merupakan sampah organik , sedangkan sampah yang lain seperti plastik, kertas dan B3 hanya 25% dari kandungan sampah yang ada di masyarakat. Selain karena sebagai tahap awal dalam pembuatan dalam pengelolaan sampah mandiri, sosialisasi pemilahan sampah ini juga bertujuan agar masyarakat tidak mencampurkan semua sampah menjadi satu namun harus bisa memisahkan sehingga dapat dimanfaatkan lagi dalam tahap selanjutnya. Bisa dilihat juga bagaimana pengayaan batin dan petualangan manusia terjadi di dalamnya dimana pengayaaan batin dari diri saya sendiri dimana saya cukup prihatin ketika melihat dusun ini belum terkelola dengan baik dan kepercayaan masyarakat, ketika sudah melakukan pemilahan tidak ada jaminan untuk kelanjutan program tersebut dimana pengepulnya dan lain sebagainya dan juga mereka lebih memilih untuk dibakar daripada dipilah padahal banyak kerugian yang akan ditimbulka dalam membakar sampah tersebut.
Sosialisasi di RT 05 |
Sosialisasi di RT 05 |
Berdasarkan hasil survey terhdap kondisi sampah yang ada di dusun pedes kami merasa keadaran masyarakat sudah ada untuk memilah sampah yang baik dan benar dan mengembalikan lagi kepercayaan masyarakat dengan mengembalikan merekauntuk mau melakukan kembali pengolahan sampah yang baik dan benar. Sehingga selanjutnya dapat berlanjut dengan baik.
Kegiatan yang berupa sosialisasi pemilahan sampah ini bertujuan pada warga agr bisa memilah sampah dengan baik dan benar yang mana sampah organik terdiri dari sampah dedaunan atau sampah organik , sampah anorganik masih terbagi menjadi 2 kertas dan plastik dan juga sampah B3 yang meiliki arit berat, beracun dan berbahaya yang di dalamnya terdapat kaca, logam dan baterai. Sosialisasi mengenai pemilahan sampah ini dilaksanakan tanggal 3 juli 2013 untuk RT 02 pada salah satu dasawisma, 5 juli 2013 untuk RT 04, 07 juli 2013 untuk RT 01, 05 dan RT 03 pada arisan ibu-ibu masing-masing RT dimulai dari RT 02 pada salah satu dasawisma jam 15.00 yang mana jumlah peserta anggota arisan mencapai 25 orang pada saat itu dimana sekalian kita memperkenalkan bahwa kami akan KKN di dusun tersebut selama 2 bulan. Dan tanggal 5 juli 2013 untuk RT 04 kita juga memasuki Arisan ibu-ibu pada jam 19.00 sekaligus tanggal 7 juli 2013 pada jam 11.00 untuk RT 01 dan RT 05 dan jam 14.00 untuk RT 03 dan dari acara tersebut memiliki agenda yang sama yaitu mengenai sosialisasi pemilahan sampah organik, anorganik dan B3 yang direspon cukup baik oleh masyarakat sehinggga mereka sekaligus sharing mengenai masalah sampah yang berada di RT masing-masing. Mereka merespon sangat baik dan berbagi cerita mengenai hal tersebut. Mulai dari kepercayaan mereka yang “dikhianati” sebelumnya dan ketakutan akan kelanjutan program sampah tersebut, seperti pengepulnya hanya berjalan pada masa program tersebut saja. Dengan melalui arisan tersebut warga merasa antusias untuk mendengarkan dan sharing secara interaktif dengan kami sebagai mahasiswa KKN. Dan menindak lanjuti dari kegiatan sosialisasi ini terdapat kontrol terhadap pemilahan sampah yang sudah dilakukan secara door to door mulai dari RT 01 dan RT 02 yang dikontrol hari senin kamis. Sedangakan hari selasa dan jum’at pengontrolan yang dilakukan untuk RT 05 dan 06, dan juga untuk RT 03 dan RT 04 yang dilksanakan rabu dan sabtu dan pengontrolan ini berlangsung sampai dengan minggu keempat masa KKN kami. Dan pengontrolan tersebut dilaksanakan waktunya sore dan melalui cara tersebutlah warga sangat interaktif dan antusias dalam merespon program tersebut. Dan disini bisa diceritakan dari realisasi tersebut keterlibatan masyarakat dalam merespon program ini sangat baik sehingga dapat dikatakan masayarakat antusias untuk menerima program ini namun harus sangat perlahan kembali mebangkitkan kesadaran mereka tas ppemilahan sampah. Hasil kegiatan ini pun bisa terlihat bahwa masyrakat sudah mulai mengawali lagi pemilahan awal sampah yang ada
Adapun beberapa kendala dalam pelaksanaan program ini diantaranya adalah ketika di awalnya warga masih sulit untuk digali kesadarannya karena mereka masih takut akan kelanjutannya ketika mereka sharing masalah sampah yang mereka pada kami, namun hambatan tersebut dapat kita atasi dengan baik dimana terdapat jaminan dari mitra kami yaitu desa Metes agar mau dan mampu menjamin keberlanjutan sampah yang ada. Terutama di dalam hal pengepulan.
(YUDHESTI WAHYU HARDIASIH - 10/299295/SP/24099)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar