.Pada masa sekarang ini, di saat harga bahan pokok terutama daging mengalami kenaikan, banyak ditemukan adanya daging ayam tiren, daging sapi glonggongan dan ada juga penjual nakal yang menjual daging sapi yang dicampur dengan daging babi. Penyediaan daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani yang terus meningkat khususnya di pasar tradisional hingga saat ini belum banyak mendapat perhatian sehingga aspek kualitas daging cenderung terabaikan. Padahal situasi pasar tradisonal dengan segala kegiatan dan kondisi lingkungannya justru memiliki potensi kontaminasi yang tinggi terhadap daging yang dijajakan. Oleh sebab itu, perlu adanya sosialisasi mengenai bahan pangan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) agar masyarakat dapat terhindar dari kecurangan yang dilakukan penjual, dan agar kesehatan masyarakat tetap terjaga
Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bantul dalam hal penyediaan pamflet mengenai daging ASUH. Mahasiswa KKN PPM UGM Subunit Pedes mendapatkan bantuan berupa 20 lembar pamflet mengenai daging ASUH dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantul yang akan dibagikan ke ibu-ibu warga Dusun Pedes. Pengambilan pamflet dilakukan pada tanggal 22 Juli 2013 di Dinas Pertanian Kabupaten Bantul. Prosedur pembagian ke masyarakat disebarkan baik secara personal maupun lewat arisan ibu-ibu per-RT. Antusiasme warga terhadap program ini cukup baik, yang ditandai dengan banyaknya ibu-bu yang lansung menyimpan pamflet dan antusias melakukan tanya jawab dengan mahasiswa KKN PPM UGM.
Kendala yang dihadapi dalam program ini adalah terbatasnya jumlah pamflet yang dimiliki sehingga harus diperbanyak dengan mesin fotocopy. Padahal ibu-ibu sebaiknya diberikan pamflet berwarna agar dapat membedakan bahan pangan melalui gambar.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bantul dalam hal penyediaan pamflet mengenai daging ASUH. Mahasiswa KKN PPM UGM Subunit Pedes mendapatkan bantuan berupa 20 lembar pamflet mengenai daging ASUH dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantul yang akan dibagikan ke ibu-ibu warga Dusun Pedes. Pengambilan pamflet dilakukan pada tanggal 22 Juli 2013 di Dinas Pertanian Kabupaten Bantul. Prosedur pembagian ke masyarakat disebarkan baik secara personal maupun lewat arisan ibu-ibu per-RT. Antusiasme warga terhadap program ini cukup baik, yang ditandai dengan banyaknya ibu-bu yang lansung menyimpan pamflet dan antusias melakukan tanya jawab dengan mahasiswa KKN PPM UGM.
Kendala yang dihadapi dalam program ini adalah terbatasnya jumlah pamflet yang dimiliki sehingga harus diperbanyak dengan mesin fotocopy. Padahal ibu-ibu sebaiknya diberikan pamflet berwarna agar dapat membedakan bahan pangan melalui gambar.
(YESICA NOVRIANI PURBA, S.K.H. - 12/341704/KH/7591)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar