Jumat, 30 Agustus 2013

Sosialisasi Penanganan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu dan Tempe

Program ini merupakan program  pertama dan utama klaster Agro.  Sosialiasi pelatihan penanganan limbah ini dilakukan dengan tujuan sebagai pemberian informasi kepada masyarakat sekitar mengenai dampak bahaya dari limbah padat cair tempe maupun tahu serta mengenalkan manfaat yang dapat digunakan dari limbah padat dan cair yang berasal dari  industry tahu dan tempe. Jumlah industri tahu yang ada di pedukuhan Pedes ini yaitu 3 sedangkan industry tempe ada 1. Industry tahu sendiri RT 05 terdapat 2 dan RT 02 terdapat 1 industri, sedangkan industry tempe sendiri terdapat di RT 05 saja. Sosialisasi  ini dilakukan guna memberikan wawasan mengenai limbah yang dihasilkan dari industry tahu dan tempe. Sosialisasi ini tidak hanya pada pemilik industry saja melainkan warga sekitar juga agar masyarakat sekitar juga mengetahui sisi positif dan negatif dari limbah yang dihasilkan.
Sosialisasi di RT 05

Rancangan IPAL

Komponen Penyusun Bak Air

Banyak cara untuk memanfaatkan limbah dari tempe dan tahu antara lain seperti yang dilakukan oleh Bapak Sobari yang menggunakan limbah padat dari tahu atau ampas tahu yang padat untuk pakan sapi yang dimilikinya, namun ada juga pemilik industry yang hanya membuang langsung kesungai yang nantinya akan mencemari lingkungan serta merusak ekosistem sungai tersebut. Dampak yang muncul akibat limbah tersebut dibuang ke sungai seperti menyebabkan polusi udara karena bau limbah yang asam, air  sungai menjadi keruh, kemudian ikan  –  ikan akan banyak yang mati karena kekurangan oksigen, dsb. Pelatihan ini  hanya memfokuskan untuk mengurangi sisi negatif dari limbah yang dihasilkan supaya memiliki nilai lebih  dan memiliki nilai jual yang tinggi daripada hanya dibuang ke sungai yang malah berdampak buruk.  Pelatihan ini juga memberikan solusi untuk mengubah air limbah menjadi air  yang lebih aman untuk ekosistem di sungai tersebut. Adapun susunan instlasi yang digunakan yaitu bak penampung dengan ukuran 2 m3, bak trap dengan volum 2 m3, bak filter dengan volum 2 m3, bak anerob dengan volum 4 m3, bak koagulasi dengan volum 4 m3, bak control dengan volum 4 m3, outlet.   

Bak atau kolam filter sendiri ada komponen penyusunnya lagi seperti batu koral yang paling bawah kemudian atasnya kerikil, arang, pecahan kaca, serabut kelapa, pasir halus, serabut kelapa kemudian air limbah yang masuk.  Rasio ketinggian komponen bak filter tersebut yaitu serabut kelapa: 3, Pasir Halus: 3, Penyaring: 50 mesh, Serabut Kelapa: 4, Pecahan Kaca: 4, Arang: 3, Kerikil: 2, Batu Koral: 3 Sosialiasi dan pelatihan  ini membutuhkan  waktu keseluruhan 3 minggu. Sosialiasi pelatihan penanganan limbah ini dilakukan di pedukuhan Pedes khususnya di RT 02 dan RT 05. Pelaksanaan dihadiri oleh ketua RT 05, RT 02 serta peserta antusias mengikuti pelatihan limbah ini.

(ROBBY FERNANDO - 10/300326/TP/09801)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar